Account Receivable, Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh

Konten [Tutup]

    Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh Account Receivable - Account Receivable atau Piutang Dagang ini sendiri adalah salah satu bagian paling penting dari siklus keuangan sebuah perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara mendalam mengenai pengertian, ciri, manfaat, serta memberikan contoh konkret dari account receivable.

    Pengertian Account Receivable

    Account Receivable

    Account Receivable merujuk pada uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lain atas penjualan barang atau jasa yang telah dilakukan. Ini merupakan kredit yang diberikan kepada pelanggan dengan janji pembayaran di masa mendatang. 

    Secara sederhana, account receivable adalah tagihan yang masih harus dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan.

    Ciri-ciri Account Receivable

    Beberapa ciri utama dari account receivable adalah sebagai berikut:

    ● Dijadikan sebagai Aset: Account receivable dianggap sebagai aset karena mewakili uang yang seharusnya akan diterima oleh perusahaan dalam waktu dekat.

    ● Timbul dari Penjualan: Account receivable muncul sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dengan syarat pembayaran tertentu, seperti dalam 30 hari atau 60 hari.

    ● Biasanya Memiliki Jangka Waktu Tertentu: Piutang dagang memiliki jangka waktu tertentu yang sudah disepakati, misalnya net 30 (pembayaran harus dilunasi dalam waktu 30 hari).

    ● Memiliki Risiko Kredit: Terkait dengan risiko kredit, karena perusahaan harus memastikan bahwa pelanggan dapat dan akan membayar tagihan tepat waktu.

    ● Muncul dalam Laporan Keuangan: Account receivable tercatat dalam neraca sebagai aset lancar dan dalam laporan keuangan sebagai bagian dari pendapatan yang diharapkan.

    Manfaat Account Receivable

    Account receivable memberikan beberapa manfaat penting bagi perusahaan, antara lain:

    ● Peningkatan Penjualan: Memperbolehkan perusahaan untuk menjual barang atau jasa kepada pelanggan yang mungkin tidak memiliki dana tunai secara langsung.

    ● Fleksibilitas Keuangan: Memberikan fleksibilitas dalam pembiayaan operasional sehari-hari perusahaan tanpa mengharuskan pembayaran tunai segera.

    ● Meningkatkan Likuiditas: Meskipun piutang, account receivable tetap merupakan sumber dana yang diharapkan dan dapat digunakan untuk mendanai operasi perusahaan.

    ● Membangun Hubungan dengan Pelanggan: Memperluas hubungan bisnis dengan memperbolehkan pemberian kredit kepada pelanggan yang memerlukannya, sehingga meningkatkan loyalitas dan volume penjualan.

    ● Mengoptimalkan Pengelolaan Kas: Memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan kas yang tersedia dengan menunda penerimaan pembayaran tanpa mengganggu operasional harian.

    Contoh Account Receivable

    Untuk memahami implementasi account receivable, berikut beberapa contoh yang bisa dijelaskan:

    ● Penjualan Barang: Perusahaan A menjual produk senilai $10,000 kepada Perusahaan B dengan syarat pembayaran net 30. Maka, Perusahaan B memiliki account receivable sebesar $10,000 yang harus dilunasi dalam waktu 30 hari.

    ● Pelayanan Jasa: Seorang konsultan memberikan layanan konsultasi kepada klien dengan biaya $5,000. Klien tersebut setuju untuk membayar dalam waktu 60 hari. Maka, konsultan memiliki account receivable sebesar $5,000 dari klien tersebut.

    ● Pembelian Barang secara Kredit: Seorang konsumen membeli barang elektronik senilai $1,500 dari sebuah toko elektronik dengan syarat pembayaran net 60. Toko elektronik tersebut mencatat account receivable sebesar $1,500 untuk pembelian tersebut.

    ● Pembayaran Tagihan Layanan: Sebuah perusahaan telekomunikasi mengirimkan tagihan bulanan kepada pelanggan untuk layanan telepon dan internet senilai $200. Pelanggan tersebut harus membayar tagihan dalam waktu 15 hari. Maka, perusahaan telekomunikasi memiliki account receivable sebesar $200 dari pelanggan tersebut.

    Cara Mengelola Account Receivable

    Manajemen yang efektif terhadap account receivable sangat penting untuk memastikan likuiditas dan keberlanjutan keuangan perusahaan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:

    ● Penetapan Kredit yang Bijaksana: Tentukan kebijakan kredit yang jelas dan bijaksana, termasuk proses pemeriksaan kredit bagi pelanggan baru.

    ● Penyusunan Syarat Pembayaran yang Jelas: Pastikan syarat pembayaran yang ditawarkan kepada pelanggan, seperti net 30 atau net 60, dijelaskan dengan jelas dan dipatuhi.

    ● Monitoring dan Penagihan Aktif: Pantau secara teratur account receivable dan lakukan penagihan aktif terhadap tagihan yang jatuh tempo.

    ● Automatisasi Proses: Gunakan sistem atau perangkat lunak akuntansi untuk mengelola dan memantau account receivable dengan lebih efisien.

    Tantangan dalam Pengelolaan Account Receivable

    Meskipun memberikan manfaat, pengelolaan account receivable juga memiliki tantangan, seperti:

    ● Risiko Kredit: Ada risiko bahwa pelanggan tidak akan membayar tagihan mereka tepat waktu atau bahkan tidak sama sekali, yang dapat menyebabkan kerugian keuangan bagi perusahaan.

    ● Biaya Penagihan: Biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk mengelola dan menagih piutang dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan.

    ● Pengaruh Likuiditas: Jika account receivable terlalu tinggi atau terlalu lama belum dibayar, ini dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan secara keseluruhan.

    ● Kehilangan Potensi Pendapatan: Keterlambatan atau ketidakmampuan dalam memperoleh pembayaran dari piutang dapat mengurangi pendapatan yang diharapkan.

    Kesimpulan

    Account receivable adalah komponen siklus keuangan perusahaan yang memungkinkan penjualan kredit kepada pelanggan. 

    Memahami konsep, manfaat, dan tantangan dari account receivable penting untuk pengelolaan keuangan. Dengan menerapkan strategi dalam manajemen account receivable, perusahaan dapat memaksimalkan likuiditas, meningkatkan efisiensi operasional. 

    Serta memperkuat hubungan dengan pelanggan secara keseluruhan. Dalam konteks bisnis modern yang sangat dinamis, manajemen account receivable yang baik merupakan salah satu kunci paling penting dalam keberhasilan dalam menjaga kestabilan keuangan dan pertumbuhan perusahaan.

    Demikian ulasan tentang Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh Account Receivable seperti yang dilansir Java303, semoga bermanfaat.

    Belum ada Komentar untuk "Account Receivable, Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel